QoCWw23gI8EUDhTJmxS5QJMhjiKYFqyNZ5DreD0m

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Semoga Kuat sampai Tamat - Renungan 2 Timotius 4:1-5

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (2 Timotius 4:1-5)

Shalom semua!, suatu ketika saya menyaksikan sebuah video Tiktok yang berisi kata-kata sedih dengan musik melankolis dan latar belakang hitam putih. Sudah dapat ditebak bahwa video tersebut berisi kata-kata bijak atau nasihat-nasihat dari sebuah luka atau kesedihan. Hal itu tentu sudah sering muncul dalam fyp kita, tetapi yang menarik, pada video itu saya mengamati, hampir ada 1 juta orang yang tidak hanya menyukai, tetapi juga menyimpannya di akun pribadi mereka. Apa maknanya? Di luar sana ada hampir 1 juta orang yang merasa ‘relate’ dengan kutipan itu. Ada 1 juta orang yang pada saat yang bersamaan sedang merasakan kesedihan atau kesepian. Sangat baik jika kata-kata itu kebenaran, tetapi jika kata-kata yang disukai itu salah dan menyesatkan, itu sangat berbahaya.

Saudara-saudara sekalian, ayat hari ini hanya lima ayat namun mengandung pelajaran yang luar biasa. Paulus menasihati dalam surat Timotius agar kita bersiap dalam segala situasi. Nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan sabar dan ajaran yang benar. Hal ini jika dibicarakan satu per satu tidak akan selesai. Yang ingin saya sampaikan di sini adalah, bersiaplah dalam segala kemungkinan yang ada. Jika ada yang salah, nyatakanlah kesalahan itu, tegorlah dan nasehatilah dengan kasih sayang bukan dengan kemarahan. Dengan demikian, apa yang baik, apa yang mulia, apa yang indah didengar dapat masuk dalam hati kita masing-masing, membuat kehidupan kita lebih baik lagi.

Janganlah kita hanya mengikuti kesedihan diri kita. Karena pada saat kita lemah, itulah Iblis memanfaatkan keadaan. Banyak orang yang melakukan bunuh diri hanya karena apa yang mereka lihat memperkuat depresi mereka. Video tiktok yang saya bahas di awal, memberikan pesan bahwa "hidupmu tidak berarti" "hidupmu sia-sia" "hidupmu tidak memiliki tujuan". "lebih baik diam daripada terluka" "diam lebih bijak daripada berbicara" "melepaskan segalanya agar tidak menderita" yang kemudian diunggah ke story. Kata-kata seperti itu memperparah depresi teman-teman, saya tidak tahu bagaimana aspek psikologinya tetapi saya hanya ingin mengatakan jangan ikuti itu semua. Paulus berkata "Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng". Ini berarti banyak dari kita yang ketika sedih tidak mau menerima kebenaran, karena kebenaran itu menyakitkan, kita lebih suka mendengar dongeng yang menurut kita sesuai dengan kehidupan kita.

Pada ayat berikutnya, Paulus memberikan tiga nasihat kepada kita:

  1. Kendalikanlah Dirimu! Apapun beban, masalah, atau problematika yang kita hadapi, kendalikanlah dirimu. Janganlah kita tenggelam dalam kesedihan, janganlah kita mendengarkan hal-hal yang terdengar manis tetapi sebenarnya menyesatkan, janganlah kita menderita karena kesedihanmu. Kendalikanlah dirimu dan bangkitlah dari situasimu!
  2. Bersabarlah dalam Menderita! Banyak di antara kita yang tidak sabar dalam menderita, selalu ingin segera bahagia, memang sih siapa yang ingin lama-lama menderita, tetapi Paulus menasihati kita untuk bersabar! Semuanya memiliki waktunya, tidak selamanya kita berada di bawah dan tidak selamanya juga kita berada di atas. Perbaikilah dirimu dan percayalah kepada Allah bahwa Allah akan menolong kita dan mengangkatmu ke atas.
  3. Lakukanlah Tugas Pelayananmu dan Selesaikanlah! Ada sebuah lagu dari Aci Resti, berjudul ‘Terima Kasih’ yang mengandung lirik “semoga kuat sampai tamat”. Saudara-saudara yang dikasihi oleh Allah, tidak apa-apa, berat sekarang, susah sekarang, banyak tugasnya sekarang, bahkan ada yang sampai sakit bukan karena makanan tetapi tekanan. Paulus berkata: kendalikanlah dirimu lalu sabarlah dalam penderitaan itu, dan setelah kita mengendalikan dirimu dan bersabar dalam penderitaan itu, yang lebih penting lagi adalah lakukanlah dan selesaikanlah tugas pelayananmu. Jangan sampai kita tidak mengendalikan diri dan kita tidak sabar dalam penderitaan itu sehingga kita pergi dan meninggalkan pelayanan itu. Oleh karena itu, saudara-saudara, ingatlah pesan hari ini, untuk menyelesaikan pelayanan kita sampai akhirnya nanti.

Oleh karena itu, marilah kita mengingat hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam kehidupan kita ke depan, bersiaplah dalam segala situasi yang ada, tegorlah dengan kasih sayang jika ada yang salah, jika kita menderita janganlah menghindari kebenaran, singkirkan semua dongeng yang terdengar manis di telinga, jangan mendengarkan suara-suara yang menyokongmu untuk mengatakan kita tidak berarti, tetapi kendalikanlah diri, bersabarlah dalam penderitaan itu dan selesaikan tugas pelayananmu.

Mari kita bersyukur karena Allah telah menguatkan kita hari ini dan mari kita berdoa berterima kasih kepada Allah serta meminta Allah untuk mengajarkan kita semua untuk mengendalikan diri dan bersabar dalam penderitaan, memungkinkan kita untuk menyelesaikan hingga akhir.