QoCWw23gI8EUDhTJmxS5QJMhjiKYFqyNZ5DreD0m

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Dialah Pendamaian Kita - Renungan Lukas 23:33-43


    Shalom semua! Sebelum kita melanjutkan perenungan kita, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada kita semua, ini adalah pertanyaan favorit saya dan mungkin kita juga pernah mendengarnya. Pertanyaan saya adalah
"seberapa sering kita mendengarkan firman Tuhan ini?" Seharusnya sudah sangat sering, dan kita semua mengetahui tentang Yesus Kristus, bahwa Ia adalah juru selamat kita, dan Ia adalah perantara pendamaian bagi dosa-dosa kita. Kita tentu sudah mempelajari hal ini sejak kita kecil, bahkan kita rata-rata sudah menjalani katekisasi dan baptisan dewasa, sehingga kita sangat mengetahui akan hal ini.

    Bacaan kita hari ini membahas tentang Yesus sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita, kita semua pasti sudah tahu ceritanya, maknanya, dan perenungannya, lalu untuk apa kita membahas ini lagi, makna dari bacaan ini masih sama, tidak berubah. Mendengarkan hari ini bahwa Yesus telah menebus kita semua, apakah itu menjamin kita akan sadar dan tidak berbuat dosa lagi? Apakah itu menjamin kita semua akan hidup benar? Saya yakin kita tahu bahwa Yesus rela mati di kayu salib untuk kita, tetapi saya juga tahu bahwa saya dan saudara masih sering melakukan dosa yang sama berulang-ulang kali.

    Apakah kita pernah berpikir bahwa semuanya menjadi sia-sia jika kita tidak melakukan firman Allah yang kita dengar? Kita hanya mendengarnya setiap Sabtu-Minggu saja dan melupakannya pada hari Seninnya. Saya tidak bermaksud bahwa membaca firman berulang-ulang itu tidak berguna, Alkitab bahkan menganjurkan agar kita merenungkannya siang dan malam, tetapi hal ini bukan menyangkut waktu, melainkan menyangkut keseriusan. Membaca sekali saja tetapi mengerti dan bertobat lebih baik daripada yang datang ke gereja setiap minggu tetapi masih tidak bertobat. Oleh karena itu, kita, hari ini kita akan belajar bersama untuk memahami apa maksud Allah dan saya harap kita dapat berubah ke arah yang lebih baik lagi, sehingga ketika kita pulang, ada sesuatu yang dibawa dan diingat dalam kehidupan.

    Hari ini kita akan mempelajari tentang penyaliban Yesus, saya ingin mengundang kita semua untuk melihat, membaca dan merenungkan bagian Alkitab ini dengan memasuki ceritanya dan berada dalam peristiwa itu. Saya ingin mengundang kita melihat peristiwa saat itu sebagai representasi dari manusia itu sendiri, bahwa kita dan saudara-saudaralah yang ada pada masa itu. 

Bagian 1: Kisah dimulai ketika penyaliban Yesus terjadi, Yesus disalibkan bersama dengan dua orang lain di kanan dan kirinya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”. Dengan kerendahan hati Yesus, Yesus sangat sabar menghadapi manusia, Yesus masih bisa berkata agar Allah mengampuni manusia karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Sesudah itu, para prajurit juga membuang undi untuk pakaian Yesus di depan Yesus yang sedang tersalib. Perilaku yang ditunjukkan para prajurit sangat tidak etis mengingat mereka membuang undi di depan orang yang sedang kesakitan di atas kayu salib.

Bagian 2: Orang-orang banyak melihatnya dan mengatakan "orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan dirinya sendiri", "jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu". Penjahat-penjahat yang ada di samping Yesus pun ikut mengejek Dia “"bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!", namun penjahat sebelah yang lain mengatakan bahwa “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah”, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”. 

Bagian 3: dan lihatlah apa yang Yesus Katakan?  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus". Sungguh luar biasa bukan? Yesus mengalami penghinaan hingga 3x oleh para prajurit, orang banyak dan para penjahat, semuanya egois pada dirinya sendiri dan tidak sadar akan dosanya masing-masing, dan sadar atau tidak sadar mereka semua itu merepresentasikan KITA SEMUA, yaitu MANUSIA.

    Kita seringkali tidak menyadari dosa kita dan cenderung menyalahkan Tuhan dalam setiap situasi, kita lupa bahwa Tuhan sudah mati-matian menebus dosa kita tetapi kita tidak mempertanggungjawabkan nya dengan baik. Apa yang diceritakan oleh Alkitab sebenarnya ingin menggambarkan kepada kita bagaimana manusia itu sebenarnya. Alkitab juga ingin menjelaskan kepada kita apa yang Allah rasakan ketika kita berbuat dosa ataupun menghina Dia. Yesus telah menebus kita dengan mati diatas kayu salib, kita yang seharusnya diatas sana, kita yang seharusnya disiksa, namun Ia yang menggantikan kita sebagai pendamaian bagi kita.

    Hari ini saya ingin mengajak kita semua untuk sadar akan dosa-dosa kita, dari cerita ini Alkitab mengajarkan kepada kita untuk bersikap yang benar seperti penjahat yang bertobat, hanya dia satu-satunya dari ketiga pelaku dalam peristiwa ini yang ditanggapi oleh Yesus dan Yesus mengajaknya ke surga. Penjahat ini adalah kita, kita seharusnya mengakui dosa kita dan berkata “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita seharusnya menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita” dan apa yang Yesus katakan?: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus". Yakin kita tidak ingin mendengar suara ini? Tentunya kita ingin mendengar Tuhan Yesus panggil nama kita dan bilang “hey hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan aku di Firdaus” 

    Oleh karena itu saya ingin mengajak kita semua menuliskan sebuah pesan kepada Tuhan dengan sebuah kertas yang ada, tulis pesan kepada Tuhan, sampaikan apa yang kita  rasakan ketika Allah sudah menggantikan kita, kita semua yang seharusnya mati dan disiksa tetapi dibebaskan nya, Ia menjadi pendamaian bagi kita, akui segala kesalahan dan dosa kita semua di hadapan Tuhan. Setelah kita semua selesai menulisnya, saya ingin mengajak kita  semuanya untuk menggenggam nya di tangan kanan dan merenungkannya bersama.

    Pesan yang telah kita tulis dari hati yang terdalam ini, Tuhan telah mendengarnya dan Tuhan sangat bersukacita karena kita mengakui dosa dan kelemahan kita semuanya, kita juga berterimakasih atas keselamatan yang Tuhan berikan, kini tiba saatnya kita untuk berjanji pada diri kita masing-masing untuk mempertanggungjawabkan keselamatan yang telah kita terima dan tidak akan pernah sekali-kali menyia-nyiakan nya, menjualnya, menukarkan nya dengan apapun itu, Kristus adalah harga mati, tidak bisa ditawar lagi sekalipun itu oleh pekerjaan, jabatan, kuasa, pasangan, ataupun keluarga. Kristus ada bagi kita, kini waktunya kita ada bagi Dia. Mulai ubah hidup kita, perbarui diri kita, berkomitmen untuk selalu menjaga dan mengusahakan keselamatan yang ada, kiranya Tuhan memampukan kita, amin.